Thursday, August 12, 2010

Filter Konten Internet oleh Pemerintah (pro dan kontra)

Dear all,

Mungkin beberapa hari ini beberapa rekan merasakan penurunan kecepatan ketika mengakses Internet. Bisa jadi saat itu konten yang sedang anda akses sedang diperiksa oleh suatu sistem untuk memilah apakah layak untuk diteruskan atau tidak. Tentunya tidak semua akses mengalaminya, karena pintu keluar (gateway) masing-masing ISP berbeda-beda. Dari beberapa sumber, yang saat ini pasti mengalami proses filtering adalah Telkom, Indosat, Indosat Mega Media (IM2), XL Axiata, Bakrie Telecom, dan Telkomsel. Sedangkan ISP-ISP lain belum bisa dikonfirmasi, kemungkinan besar tidak dilakukan filtering terutama untuk ISP-ISP kecil.

Saat ini Kominfo sedang menerapkan bersama ISP akan menggunakan DNS Nawala dan database Massive Trust Positif. Silahkan diakses situs-situs berikut untuk penjelasan detailnya:
1. http://www.trustpositif.depkominfo.go.id/
Sebagai ringkasan, tujuan utama Trust Positif adalah:
Internet Aman & Sehat: Internet yang aman dan sehat dengan perlindungan terhadap akses internet berdasarkan daftar informasi sehat dan terpercaya (TRUST+™ List)
Perlindungan: Perlindungan pada masyarakat terhadap nilai-nilai etika, moral, dan kaedah-kaedah yang tidak sesuai dengan citra Bangsa Indonesia.
Penghematan: Penghematan terhadap pemborosan penggunaan akses internet (internet utilization) di Indonesia.


2. http://www.nawala.org/
Nawala Nusantara adalah sebuah layanan yang bebas digunakan oleh pengguna internet yang membutuhkan saringan situs negatif. Nawala Nusantara akan membantu menapis jenis situs-situs negatif yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan, nilai dan norma sosial, adat istiadat dan kesusilaan bangsa Indonesia seperti pornografi dan perjudian. Selain itu, Nawala Nusantara juga akan menapis situs Internetyang mengandung konten berbahaya seperti malware, situs phising(penyesatan) dan sejenisnya.

Sebelum berdiskusi lebih lanjut, saya coba akan menyarankan rekan-rekan untuk membaca sebuah berita mengenai Surveillance Pervasif dibawah pemerintahan Obama di Amerika dengan menggunakan sistem yang disebut "Einstein". Link ada di:
http://www.globalresearch.ca/index.php?context=va&aid=14249
atau anda bisa membaca terjemahan oleh Google Tranlate di bawah ini:
http://translate.google.com/translate?js=y&prev=_t&hl=en&ie=UTF-8&layout=1&eotf=1&u=http%3A%2F%2Fwww.globalresearch.ca%2Findex.php%3Fcontext%3Dva%26aid%3D14249&sl=en&tl=id
Secara garis besar, pemerintah Obama mengawasi trafik Internet di Amerika dengan menggunakan "Einstein" yang dihubungkan ke database raksasa milik NSA (National Security Agency) bekerjasama dengan operator telekomunikasi AT&T, mungkin dengan Verizon dan Bell South juga.

Suatu hal menarik dari berita mengenai Surveillance Pervasif dibawah pemerintahan Obama adalah dipersiapkannya aturan hukum berupa dokumen "Pengkajian Dampak Privasi" atau Privacy Impact Assessment (PIA) for EINSTEIN 2. Dokumen tersebut dapat didownload di:
http://www.dhs.gov/xlibrary/assets/privacy/privacy_pia_einstein2.pdf
Disini dijelaskan bahwa pemerintah berhak mengawasi " aktivitas berbahaya "dan bukan informasi pribadi masyarakat.

Saya sengaja tidak hanya fokus pada konten Pornografi yang pasti tidak baik buat kita semua, apalagi di bulan Ramadhan. Tapi lebih juga kepada seberapa jauh dan seberapa bisa Pemerintah mampu mengontrol konten Internet yang diakses masyarakatnya. Selain Sistem Filtering yang harus dipersiapkan dengan baik (dalam artian Sistem yang handal, cepat dan akurat), tapi juga banyak hal lain yang harus diperhatikan. Mulai dari sosialisasi dan edukasi ke para pengguna Internet, aturan hukum yang melindungi kepentingan Pemerintah dan masyarakat.

Dari sisi teknologi, berikut saya cuplikan gambar topologi sistem Filter dari situs trust Posistif milik Kominfo:


Secara mudah bisa dijelaskan bahwa setiap kali rekan-rekan mengakses Internet, alamat yang anda tuju akan dibandingkan dengan daftar (list) mana yang boleh dan mana yang tidak. Detail daftar tersebut dapat di download di situs berikut:
http://trustpositif.depkominfo.go.id/files/downloads/database.html

Tapi bagaimanapun juga, setiap sistem pasti punya kelebihan dan kekurangan. Menurut beberapa pakar IT, sistem yang dipakai Kominfo bakal bisa mengalami overload sehingga bisa berhenti total jika tidak dikelola dengan baik. Selain itu, tidak semua konten yang negatif saja (pornografi, judi, phising dll) akan terblokir tapi juga beberapa situs lain misal Iklan, Bisnis berbasis Internet dan lain-lain pun bisa terblokir. Butuh suatu persiapan yang matang untuk membangun sistem filtering yang bisa memilah konten tapi juga tetap handal dengan trafik yang tinggi. Belajar dari pemerintah China dan Amerika yang sangat serius dalam hal ini, bahkan mereka juga mempersiapkan aturan hukum sehingga kalau ada yang merasa dilanggar privasi-nya, bisa diselesaikan melalui jalur hukum. Ingat, yang diawasi bukan hanya konten negatif saja, konten APAPUN bisa diawasi.

Sesuai dengan bulan Puasa ini, sebenarnya filter yang paling efektif adalah di dalam hati/pikiran kita sendiri. Kita sendirilah yang bakal tahu apa yang boleh dan apa yang tidak sesuai dengan Agama yang kita anut dan etika yang berlaku di masyarakat. Bagi yang tetap berkeinginan mengakses konten negatif, berapa kuat/hebat sistem filtering dipakaipun, tetap akan ada cara lain untuk mengaksesnya. The choice is yours.....!

Semoga tulisan pendek ini bermanfaat buat bahan diskusi kita semua. Mohon maaf dengan keterbatasan pemahaman dan pengetahuan penulis.

Terimakasih dan salam
Surahyo

4 comments:

fajargoth said...

salam kenal...
waduh artikelnya keren dan menarik, gw jadi pengen belajar nulis nih, supaya bisa nulis yg bagus kaya agan ini...

mampir-mampir balik ya gan ke http://hiphopindo.net/news .... :)

renka69 said...

hemmm..
ini masalah konten ya.
ane sech setuju setuju aj neh klo masalah pemblokiran site porn. namun dalam realitanya gak mujarab tuch :p

ane gak setuju banget klo kontent bisnis OL di bloir.
klo di blokir, mau makan apa neh si pejuang dolar indo????
wong di indo aja sumber ilmu susah dan pelit pelit. mana para pejabat sibuk gedein perutnya.
waduh kasihan bangsaku :((

Software kasir said...

mantabs nih artikelnya.....

Software kasir said...

keren artikelnya..., mantabs pokoknya....