Wednesday, February 25, 2015

Definisi Big Data dan mengapa dibutuhkan di bidang Kesehatan, bagian 1

Dear teman-teman tercinta,

Seiring dengan akan diselenggarakannya Seminar/Talkshow dan Workshop dengan judul PENDEKATAN BIG DATA ANALYTICS DI BIDANG KESEHATAN: MANFAAT, PELUANG DAN TANTANGAN DI ERA POST MDG’s, maka kami akan bagikan beberapa catatan (Notes) pendek sebagai pengantar acara tersebut. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para calon peserta. Ketika kita mendengar terminology Big Data sebenarnya sampai saat ini belum ada definisi yang konsisten.Tapi bisa kita sebut sebagai paradigma baru, suatu cara pandang yang berbeda terhadap data dan cara menganalisanya, dan kumpulan dari teknologi yang didesain untuk memahami value dari sebuah data, yang tidak dimungkinkan jika menggunakan teknik sebelumnya, mengacu kepada volume (jumlah), speed (kecepatan) pada saat data didapatkan, dan diversity (keberagaramannya).

Terminologi ini mulai popular pada tahun 1990an, mengacu pada pertumbuhan jumlah data yang sangat pesat saat itu. Doug Laney memperkaya konsep dari terminology ini dengan kata kunci “3 V” yang terdiri dari volume, velocity dan variety. Akhir-akhir ini ada tambahan kata kunci yang mulai digunakan juga yaitu veracity. Mari kita lihat penjelasan dari masing-masing kata kunci tersebut.

Volume mengacu kepada pertumbuhan yang eksponensial dari jumlah data yang dihasilkan dan disimpan. Diperkirakan bahwa produksi data akan bertambah 44 kali lebih besar di tahun 2020 dibanding tahun 2009. Teknik Big Data akan membantu mendapatkan knowledge dari data yang sangat besar itu. 

Velocity mewakili penambahan jumlah frekuensi dari data yang dihasilkan. Pertumbuhan sensor yang terintegrasi di semua tipe device, meningkatnya jumlah penggunaan mobile phone secara global di seluruh dunia memberikan kontribusi yang signifikan terhadap jumlah data yang dihasilkan. Proyek-proyek Big Data digunakan untuk memanfaatkan data tersebut dengan cepat sehingga pengambilan keputusan bisa diambil dengan tepat. 

Variety menjelaskan tentang perbedaan format dari data yang bisa digunakan, baik mulai dari gambar, teks, video, suara dan lain sebagainya. Big Data akan mencoba memanfaatkan data-data tersebut walaupun tidak mempunya format yang standar atau tidak terstruktur. 

Veracity mengacu kepada kebenaran atau akurasi yang terdapat pada beberapa tipe data. Adalah hal yang mustahil untuk menghilangkan factor ketidakpastian pada suatu data, misal data cuaca, atau keputusan pada saat berbelanja dan sejenisnya. Untuk itu sangat penting melibatkan factor-faktor tersebut dalam perencanaan proyek-proyek Big Data. Organisasi-organisasi yang relatif pertama kali menerapkan Big Data adalah perusahaan-perusahaan IT seperti Google, yang telah mampu membangun infrastruktur pendukung bagi pengelolaan data yang mempunyai skalabilitas tinggi. 

Walaupun organisasi kesehatan sangat berhati-hati dalam penerapan Big Data tersebut, tapi akhir-akhir ini iklimnya mulai berubah. Pemanfaatan Rekam Medis Elektronik sangat berkembang akhir-akhir ini, yang diikuti dengan pertumbuhan data yang sangat besar, baik secara kuantitas (misal hasil lab), kualitatif (misal catatan-catatan), atau transaksional (misal pemesanan obat). Lebih dari itu, proyek-proyek genomics yang makin banyak, perubahan focus ke pelayanan pengobatan yang personal akan memaksa organisasi-organisasi kesehatan beralih ke pengelolaan data yang memanfaatkan teknik Big Data. 

Masih banyak lagi yang akan dibahas dalam pemanfaatan Big Data di bidang Kesehatan, baik dari manfaat yang didapat, peluang, dan juga tantangan yang akan dihadapi terutama di Indonesia sebagai negara berkembang dengan segala keunikannya. Pembahasan tersebut akan dilanjutkan pada Notes-notes berikutnya. 

Salam Big Data……! 
SS 
Ketua Pokja Informatika Medis SIMKES, Fakultas Kedokteran UGM