Thursday, April 30, 2009
Blog sebagai sarana CRM bagi perusahaan kecil
Dear all,
Seperti yang sudah diulas di edisi sebelumnya, saat ini Teknologi Informasi di Internet memungkinkan kita bisa mengelola hubungan dengan pelanggan atau Customer Relationship Management (CRM). Saat ini, tantangan perusahaan baik besar maupun kecil adalah bagaimana mengetahui dan memahami pelanggan mereka yang jumlahnya sangat besar, dengan lokasi yang berbeda-beda dan membeli produk/jasa kita yang sangat beragam. Jika dilakukan secara manual (analog) pasti akan sangat melelahkan karena semua data pelanggan harus disimpan dengan rapi dan teliti pada suatu buku atau dokumen fisik. Belum lagi jika saat kita membutuhkan, bakal memberikan kesulitan dalam mencari data-data tersebut.
Perkembangan teknologi informasi memberikan kemudahan dalam penanganan hal-hal tersebut. Adanya aplikasi-aplikasi CRM akan membuat perusahaan makin baik dalam mengelola hubungan dengan pelanggannya. Perusahaan akan makin memahami siapa saja pelanggannya, layanan apa yang mereka beli dari kita, respon bagaimana yang harus kita berikan jika ada keluhan adalah beberapa keuntungan dari penerapan CRM. Di artikel ini akan dibahas satu kegiatan dari CRM yang berupa Marketing dan Customer Service, selain kegiatan Sales.
Saat ini Internet menjadi salah satu pilihan bagi banyak perusahaan dalam membangun kanal (channel) layanan ke pelanggan. Pelanggan tidak harus datang ke toko/perusahaan secara fisik, kapan pun dan dimana pun pelanggan bisa berinteraksi dengan toko/perusahaan tersebut. Untuk itu banyak perusahaan yang sudah membuat situs (website). Dengan adanya website, pelanggan cukup mencari di mesin pencari (Search Engine) seperti Google maupun Yahoo dan akan mudah menemukan situs kita. Mereka bisa melihat siapa kita, jenis produk/layanan apa yang kita miliki, bagaimana jika ingin kontak dengan kita dan sebagainya. Saat ini teknologi dalam pengembangan website makin berkembang pesat sehingga memudahkan perusahaan dalam memulainya, tanpa harus memiliki sumber daya TI sendiri melainkan cukup menyewa pada ISP (Internet Service Provider).
Salah satu pemanfaatan teknologi di website adalah satu layanan website pribadi yang dulunya ditujukan untuk sarana sharing (curhat) bagi penggunanya. Layanan tadi disebut Weblog yang akhirnya disingkat menjadi Blog, dan merupakan salah satu layanan yang mengacu pada Web 2.0 (baca Web generasi kedua). Secara teknologi, tidak ada perbedaan mendasar dari website maupun blog. Yang membedakan adalah pemanfaatannya, dimana di era Blog ini kita bisa melakukan interaksi dua arah dengan pelanggan. Pelanggan tidak hanya sekedar melihat isi dari produk/jasa yang kita tawarkan, tapi mereka bisa melakukan diskusi dengan perusahaan atau dengan pengguna lain. Mereka bisa memberikan komentar atau bertanya langsung tanpa melalui pemahaman teknologi Internet yang rumit.
Dengan menggunakan Blog, perusahaan kecil menengah (UKM) bisa memulai membuat website secara mudah dan gratis. Berbagai layanan Blog bisa digunakan dengan mudah, mulai dari Blogspot (www.blogger.com), WordPress (www.wordpress.com), dan masih banyak lagi yang lainnya. Perusahaan cukup mendaftar pada situs-situs yang menyediakan layanan tadi, dan memilih alamat yang mudah diketahui dan dicari oleh pelanggan. Setelah mendapatkan alamat, kita kemudian memilih template (kerangka) dari tampilan dan bisa memulai mengisi konten dari Blog. Biasanya kita bisa memulai dengan membuat Company Profile dan membuat daftar produk/jasa yang ingin kita tawarkan.
Sampai pada tahap tersebut, Blog akan sama dengan teknologi website sebelumnya. Tapi perbedaan yang mendasar disini, mengacu pada CRM di bagian Customer Service, pelanggan bisa memberikan komentar langsung pada artikel yang kita pasang. Mereka bisa memuji, bertanya dan tentunya mengkritik kita sehingga terjadi diskusi antara perusahaan dan pelanggan. Bagi perusahaan, akan sangat menguntungkan jika kita mampu dengan cepat merespon kebutuhan pelanggan tanpa harus menunggu jam buka toko/perusahaan. Menu buku tamu di Blog saja juga sudah mempermudah mereka bertanya tanpa harus ketemu secara fisik.
Blog sesuai dengan konsep Web 2.0, juga memudahkan kita untuk mengisi konten dengan lebih dinamis, menarik dan interaktif. Perusahaan dengan mudah bisa menyertakan foto, musik maupun video pada Blog tanpa harus memahami TI secara mendalam. Jika diinginkan, perusahaan bisa menyatukan layanan dari website lain (disebut Mashup), tanpa harus memahami cara pemrogaman web. Misal, kita ingin menyertakan fungsi jam, kalendar, buku tamu, pergerakan mata uang, chatting dan lain sebagainya langsung di atas Blog kita. Tentunya, jika kita ingin mempunyai Blog yang handal dan cepat, kita bisa memilih paket yang harus dibayar dibanding yang gratis. Dengan paket seperti itu, nama Blog pun bisa kita sesuaikan misal www.perusahaan.com bukan perusahaan.blogspot.com atau perusahan.wordpress.com dan sejenisnya. Tutorial mengenai cara pembuatan Blog pun sangat mudah ditemukan di Internet, sehingga siapapun bisa memulai Blog dengan mudah.
Tahap terakhir tentunya memperkenalkan Blog kita kepada pengguna baik melalui cara tradisional seperti menuliskan alamat Blog di kartunama, spanduk dan lain-lain maupun secara digital. Blog harus didaftarkan pada mesin pencari (Search Engine) sehingga mudah diketemukan pelanggan. Selain itu kita harus rajin meng-update konten, bergabung dengan berbagai forum dan mailing list untuk memperkenalkan Blog kita, sering mengunjungi Blog lain untuk memberikan komentar dan lain sebagainya. Perlu diingat, Blog adalah sarana pembantu (tool), jadi tetap konsep CRM kitalah yang akan menentukan apakah Blog tersebut akan berhasil membantu kinerja penjualan maupun pelayanan pelanggan atau tidak. Semoga artikel pendek ini membantu memberikan pemahaman mengenai Blog dan pemanfaatannya. Salam, surahyo
Monday, April 13, 2009
Sistem Operasi Alternatif : Linux Ubuntu
Dear all,
Sekedar sharing tentang penggunaan Operating System alternatif yaitu Linux Ubuntu. Artikel ini sudah dimuat di Harian Jogja edisi 12 April 2009, untuk konsumsi masyarakat awam sehingga tidak terlalu teknis. Semoga bermanfaat, salam.
Para pengguna komputer pasti sudah sangat familiar dengan Sistem Operasi yang tersedia di komputer mereka yaitu Microsoft (MS) Windows. Sistem Operasi dari perusahaan Microsoft itu sudah dikenal sejak lama, setelah pengguna terbiasa menggunakan MS DOS di era awal 1990an yang masih menggunakan text (text-based) dalam pengoperasiannya. Dalam perkembangannya MS Windows dimulai dari versi Windows 3.1, Windows 95, Windows 98, Windows ME, Windows XP, Windows Vista dan sebentar lagi Windows 7.
Sistem Operasi MS Windows adalah produk komersial dari perusahaan Microsoft, dimana pengguna diharuskan membayar lisensi atas penggunaan aplikasi mereka. Biaya yang dibayarkan bisa beragam karena versi MS Windows itu bisa berupa Home Edition, Professional/Business Edition maupun Server Edition. Sayangnya bagi kita yang tinggal di negara berkembang, biaya tersebut cukup mahal mengingat minimal biaya per lisensi bisa mencapai 1 juta rupiah. Untuk itu para pengguna komputer bisa mempertimbangkan Sistem Operasi yang bebas biaya dan masuk kategori Open Source yaitu Linux.
Aplikasi Open Source adalah aplikasi yang awal mulanya dikembangkan oleh para komunitas TI di dunia, bukan berasal dari satu perusahaan komersial. Dengan kata lain, aplikasi tersebut bebas (free) digunakan oleh siapapun untuk keperluan apapun di lingkungan manapun. Aplikasi Open Source juga diartikan aplikasi yang terbuka sumber kode-nya (source code) sehingga memungkinkan para pengembang (developer) aplikasi untuk memodifikasi sesuai kebutuhan pengguna dan meningkatkan kinerjanya. Pengguna bisa menggunakan secara gratis, memperbanyak bahkan membagikan ke siapapun tanpa perlu dipungut biaya sama sekali. Hal lain yang sangat berguna adalah pengguna tidak perlu dipusingkan adanya virus atau aplikasi pengganggu sejenisnya, yang biasa terjadi di aplikasi komersial seperti MS Windows dan lain-lain. Aplikasi jenis Open Source sangat beragam mulai dari Sistem Operasi, aplikasi perkantoran (OpenOffice), browser (Firefox), dan lain sebagainya.
Salah satu Sistem Operasi kategori Open Source yang terkenal saat ini adalah Linux Ubuntu (www.ubuntu.com). Ubuntu adalah salah satu Sistem Operasi yang sangat mudah digunakan, bahkan untuk mencobanya pengguna tidak perlu melakukan instalasi di komputer mereka. Dengan menggunakan Ubuntu Live CD, pengguna cukup memasukkan CD tersebut ke komputer, melakukan restart dan berikutnya Ubuntu akan bisa dioperasikan secara langsung. Proses instalasi Ubuntu pun relatif mudah, walaupun bagi pengguna yang ingin menggunakan Ubuntu sebagai pelengkap dari MS Windows yang sudah ada memerlukan sedikit pemahaman teknis mengenai cara partisi harddisk. Dengan cara instalasi seperti ini, pengguna bisa mempunya 2 (dua) Sistem Operasi di komputer, yang bisa dipindah (switch) sesuai kebutuhan. Dengan kebutuhan hardware minimal yang setara MS Windows XP, Ubuntu bisa diinstal dalam waktu 30-60 menit. Hal lain yang sangat membantu pengguna awam adalah menu instalasi bisa menggunakan bahasa Indonesia. Begitu juga menu-menu aplikasi di dalam penggunaan desktop di Ubuntu bisa diatur agar menggunakan bahasa Indonesia.
Ubuntu terbaru versi 8.10 seperti yang sebelumnya, sudah dilengkapi berbagai aplikasi Open Source lain yang lain bisa kita pakai. Aplikasi-aplikasi tersebut antara lain aplikasi perkantoran OpenOffice versi 2.4, browser Firefox, email dan kalendar Evolution, media player untuk musik dan video Rhythmbox dan masih banyak lagi. Pengguna tidak perlu melakukan instalasi tambahan jika hanya ingin digunakan untuk kebutuhan standar. Fitur lain yang sangat membantu adalah tersedianya kemudahan untuk koneksi Internet dengan menggunakan modem 3.5G yang sekarang sedang banyak dipakai di Indonesia. Pengguna tinggal mencolokkan modem ke port USB atau PCMCIA/Express Card komputer dan sudah tersedia menu untuk koneksi Internet sesuai provider yang disewa.
Hal yang memudahkan bagi pengguna adalah hampir semua file/dokumen yang pernah dibuat di atas MS Windows akan bisa dibaca dan dimodifikasi di atas aplikasi-aplikasi Ubuntu. File-file dengan format MS Office akan dengan mudah dibaca dan dimodifikasi oleh aplikasi OpenOffice. Pengguna bisa mengakses folder-folder di partisi harddisk MS Windows, atau di flashdisk maupun harddisk eksternal yang diformat oleh MS Windows sehingga tidak ada kekuatiran terhadap kesulitan akses data sama sekali. Kelebihan yang sangat membantu pengguna adalah tidak adanya virus yang bakal mengganggu pekerjaan kita, jika kita menggunakan aplikasi-aplikasi jenis Open Source ini. Jika hardware dari kartu grafis komputer mendukung, Ubuntu juga mempunyai tampilan yang sangat bagus dan mendukung 3 Dimensi sehingga membuat tampilan desktop anda sangat berbeda.
Ubuntu versi terbaru dengan kode Ubuntu 9.04 akan diluncurkan pada 23 April 2009 ini. Pengguna bisa mendapatkan CD tersebut dari berbagai majalah komputer atau meminjam dari teman yang sudah memilikinya. Jika memungkinkan, pengguna juga bisa mendownload dari situs Ubuntu tanpa dibebani biaya apapun. Saat ini, pembajakan aplikasi komersial di Indonesia sudah menjadi hal yang lumrah/biasa. Ini juga disebabkan harga aplikasi komersial masih dirasa mahal oleh masyarakat Indonesia. Penggunaan aplikasi Open Source seperti Linux Ubuntu ini akan menjadi solusi yang tepat untuk mengurangi angka pembajakan aplikasi.
Saturday, April 11, 2009
Windows 7 sebagai Sistem Operasi terbaru Microsoft
Dear all,
Sekedar sharing pengalaman saya menggunakan Sistem Operasi terbaru dari Microsoft, (walaupun saya pecinta Ubuntu Linux). Artikel ini sudah dimuat di Harian Jogja edisi 5 April 2009. Semoga memberikan wawasan baru, salam.
Setelah mengalami beberapa masalah dalam penjualan Windows Vista, Microsoft berencana meluncurkan versi terbaru Sistem Operasi mereka yaitu Windows 7. Seperti kita ketahui, dalam beberapa tahun terakhir ini penggunaan Windows Vista di berbagai perusahaan mengalami masalah dengan tidak adanya kompatibilitas dengan beberapa aplikasi bisnis yang mereka pakai. Selain itu, Windows Vista terlalu boros dalam menggunakan sumber daya (resources) hardware di computer sehingga menyulitkan dalam penggunaannya. Akibatnya, banyak perusahaan yang akhirnya memutuskan untuk kembali ke Windows XP. Hal itu menyebabkan Microsoft mengeluarkan update-update terbaru bagi Windows XP yang sebelumnya oleh Microsoft direncanakan akan dihentikan penjualannya.
Saat ini pihak Microsoft sudah menyediakan Windows 7 versi Beta, yang artinya pengguna bisa men-download langsung dari situs Microsoft tanpa dikenakan biaya karena masih dalam tahap ujicoba. Pengguna juga bisa meng-copy atau mendapatkan DVD untuk menginstall Sistem Operasi tersebut dari beberapa majalah computer yang menyediakan secara gratis di edisi-edisi terbaru mereka. Hal penting yang perlu dicermati dalam penggunaan Windows 7 Beta adalah pihak Microsoft tidak menangggung resiko apapun jika terjadi suatu masalah dalam penggunaannya. Tujuan dari versi Beta adalah untuk mendapatkan masukan (feedback) sebanyak mungkin dari pengguna sehingga nanti dalam peluncuran resminya sudah bisa memenuhi kebutuhan terbaru dan memperbaiki kekurangan yang terjadi.
Penulis sudah mencoba menggunakan Windows 7 Beta beberapa minggu terakhir ini, dengan catatan Sistem Operasi ini tidak di-install tunggal tapi menyertai Windows XP dan Linux yang sudah ada di computer. Bagi pengguna yang ingin mencoba, pada saat instalasi akan disarankan untuk tidak menggunakan Windows 7 sebagai pengganti Windows XP maupun Vista yang sudah ada. Salah satu perbaikan yang terasa adalah kebutuhan minimal hardware untuk installasi lebih sedikit dibanding Windows Vista. Hal itu mengakibatkan proses instalasi menjadi makin cepat dan mudah. Diikuti proses startup yang lebih cepat, dan tampilan yang lebih bersih dan atraktif.
Hal lain yang membedakan dengan Windows Vista adalah tampilan yang lebih menarik dan penggunaan menu yang lebih sederhana. Fitur User Account Control (UAC) yang sering merepotkan pengguna Windows Vista sudah diperbaiki, sehingga pengguna Windows 7 tidak merasa terganggu. Taskbar juga disederhanakan sehingga jika pengguna membuka banyak aplikasi dan data, tidak akan membuat penuh menu di taskbar Windows 7. Jenis aplikasi dan data akan dikelompokkan di taskbar, sehingga proses perpindahan (switching) antar aplikasi dan data jadi lebih cepat dan mudah. Tampilan grafis dari desktop pun jadi lebih indah dan menyenangkan, diikuti sentuhan 3D pada beberapa bagian.
Penulis mencoba menginstalasi beberapa aplikasi standar bisnis seperti MS Office dan OpenOffice, Acrobat Reader, browser Firefox termasuk free antivirus Avast dan lain-lain. Sejauh ini belum menemui kendala dalam penggunaan, termasuk penggunaan aplilasi untuk koneksi Internet menggunakan Broadband Wireless (3G dan 3.5G). Jika menemui kendala, di setiap menu sudah disediakan shortcut bagi pengguna untuk memberikan feedback langsung ke Microsoft dalam penggunaan. Microsoft sendiri merencanakan akan meluncurkan Windows 7 sekitar bulan September atau Oktober 2009. Tentunya akan banyak perbaikan-perbaikan berdasarkan masukan para pengguna versi Beta saat ini. Banyak pihak baik perorangan maupun perusahaan berharap bahwa Windows 7 bisa menjadi solusi bisnis yang handal seperti Windows XP sebelumnya. Saat ini memang menjadi tantangan yang berat bagi Microsoft untuk bisa mempertahankan dominasi pasar Sistem Operasi diantara pilihan lain seperti Apple Macintosh dan Linux yang semakin bertambah jumlah penggunanya.
Tuesday, March 31, 2009
Virus dan Antivirus
Dear all,
Sekedar sharing artikel saya mengenai Teknologi Populer yang sudah dimuat di Harian Jogja edisi 29 Maret 2009. Isu ancaman serangan virus yang akan selalu ada di lingkungan kita. Semoga memberikan wawasan baru, salam.
Para pengguna komputer pasti sudah familiar dengan apa yang disebut Virus Komputer, apalagi jika menggunakan Sistem Operasi Microsoft Windows. Virus komputer adalah aplikasi komputer yang dapat menggandakan atau menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan cara menyisipkan salinan dirinya ke dalam aplikasi atau dokumen lain. Virus komputer bisa diumpamakan dengan virus biologis yang menyebar dengan cara menyisipkan dirinya sendiri ke sel makhluk hidup. Virus komputer dapat mengganggu (misalnya dengan merusak data pada dokumen), membuat koneksi pada jaringan menjadi lambat (bahkan berhenti sama sekali), atau tidak menimbulkan efek sama sekali.
Virus komputer umumnya merusak perangkat lunak komputer (dan data) tapi tidak dapat secara langsung merusak perangkat keras komputer. Beberapa jenis virus komputer tertentu dapat memaksa processing berlebihan pada perangkat tertentu misalnya Graphic Card, Memory maupun Processor. Efek negatif yang ditimbulkan akan membuat sumber daya pada komputer menjadi berkurang secara signifikan. Akibatnya, pengguna merasa komputernya menjadi sangat lambat sekali dalam memproses berbagai hal. Secara statistik, hampir 95% lebih virus adalah virus komputer berbasis sistem operasi Windows. Sisanya menyerang Linux/GNU, Macintosh maupun sistim operasi lain misal UNIX.
Untuk menanggulangi hal tersebut, pengguna perlu menggunakan aplikasi Anti Virus. Jenis aplikasi ini dapat mendeteksi dan menghapus virus komputer, asalkan basis data virus yang dimiliki oleh perangkat lunak antivirus telah mengandung kode untuk menghapus virus tersebut. Cara kerja antivirus cukup sederhana dengan mencari tanda-tanda dari keberadaan virus dengan menggunakan sebagian kecil dari kode virus yang telah dipelajari oleh vendor antivirus. Kode virus kemudian dikelompokan sesuai dengan jenisnya, ukurannya, daya hancurnya dan beberapa kategori lainnya. Cara ini merupakan pendekatan yang banyak digunakan oleh antivirus tradisional, sehingga pengguna harus rajin untuk meng-update basis data (signature) virus agar tidak terserang virus-virus baru. Hal yang menjadi tantangan bagi para vendor antivirus adalah adanya varian baru virus, yang sudah dimodikasi programmer lokal. Hal ini akan menyulitkan pengguna komputer yang menggunakan antivirus dari suatu vendor terkenal, tapi gagal mendeteksi virus lokal.
Cara lain dari antivirus dalam mendeteksi ancaman virus adalah menggunakan pendekatan memahami perilaku aplikasi normal pada suatu komputer. Jika ada kegiatan anomali (tidak wajar) pada suatu aplikasi yang berjalan, antivirus akan mendeteksi dan menutup akses yang tidak wajar tersebut. Beberapa vendor menyebut cara ini dengan Behavior Blocking Detection, walaupun belum banyak yang menerapkan. Saat ini, jenis virus terbaru yang nantinya bakal merepotkan vendor antivirus adalah jenis virus yang akan membuat kode (perilaku) yang sangat spesifik ke setiap korban sehingga antivirus tidak akan mengenalinya.
Dikarenakan sebagian besar vendor masih menggunakan cara tradisional dalam mendeteksi dan menghilangkan virus-virus, pengguna komputer diharuskan selalu waspada terhadap ancaman virus terbaru, tidak peduli menggunakan antivirus dari vendor manapun. Kedisplinan pengguna seperti rajin meng-update basis data virus, berhati-hati dalam menggunakan layanan jaringan lokal dan Internet (baik untuk browsing, chatting dan email) maupun transfer file menggunakan flashdisk akan sangat membantu mengurangi resiko. Beberapa situs lokal bisa dijadikan referensi untuk memantau perkembangan virus terbaru terutama virus lokal, seperti http://vaksin.com atau http://www.virologi.info dan beberapa situs lain yang bisa ditemukan melalui Search Engine. Cara lain untuk menghindari ancaman virus adalah penggunaan Sistem Operasi selain Microsoft Windows, misal menggunakan Macintosh ataupun Linux. Walaupun cara ini akan memaksa pengguna komputer harus belajar hal baru dalam menggunakan/mengoperasikan komputernya. Sebagai penutup, penulis mengingatkan bahwa teknologi pengembangan virus akan selalu berkembang dan berkejar-kejaran dengan vendor antivirus. Apapun jenis antivirus-nya, jika pengguna tidak berhati-hati akan tetap mendapatkan ancaman serangan virus. Kebiasan membuat data cadangan (backup) adalah langkah tambahan yang juga harus selalu dilakukan para pengguna komputer. Hal ini juga berlaku pada para pengguna handphone yang juga rentan terhadap serangan virus.
Thursday, March 26, 2009
Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Touchscreen
Dear all,
Sekedar sharing Teknologi Populer mengenai Touchscreen. Artikel ini sudah dimuat di Harian Jogja edisi 8 Maret 2009. Semoga berguna, salam.
Saat ini sudah menjadi hal biasa bagi kita untuk melihat berbagai device, baik itu notebook, handphone maupun layar PC, menggunakan teknologi touchscreen. Teknologi touchscreen adalah suatu display/layar yang digunakan untuk mengetahui keberadaan dan lokasi suatu “sentuhan” di dalam suatu area. Terminologi ini mengacu pada kontak atau sentuhan pada layar dengan menggunakan jari atau tangan. Teknologi ini juga bisa mengetahui sentuhan dari obyek pasif seperti stylus dan sejenisnya.
Sampai awal tahun 80an, teknologi touchscreen hanya bisa mengenali satu titik sentuhan, tapi dalam perkembangannya sekarang bisa mengenali beberapa titik sentuhan (multi-touch). Contoh yang terbaru adalah produk terkenal dari Apple berupa iPhone maupun MacBook Air di touchpad-nya. Cara kerja touchscreen pun sebenarnya cukup mudah. Setiap kali kita menyentuh layar tersebut akan terjadi perubahan state (status) pada layar yang kemudian akan dipahami oleh software untuk diterjemahkan menjadi suatu informasi.
Device yang memanfaatkan touchscreen akan memberikan kemudahan dan kecepatan akses bagi penggunanya. Kita tidak perlu repot untuk mencari tombol pada keyboard/keypad dalam mengeksekusi suatu perintah. Pengguna yang sudah terbiasa, akan secara optimal mengakses menu-menu yang paling sering digunakan sehingga proses keseluruhan akan lebih cepat. Beberapa contoh penerapan pada notebook/PC ataupun handphone, menu-menu utama akan lebih mudah diakses. Notebook jenis Tablet atau layar PC touchscreen pada ATM/vending machine/kiosk sangat terbantu dalam hal ini. Menu sudah disusun sedemikian rupa sehingga pengguna tidak perlu banyak berpikir, langsung menyentuh pada layar dan perintah akan segera dieksekusi. Contoh lain, device untuk mengetahui inventory pada gudang atau kondisi barang pada rak di supermarket akan lebih cepat dan mudah jika menggunakan touchscreen. Teknologi yang terbaru bahkan memungkinkan kita menulis dengan jari atau stylus, dan diterjemahkan seperti apa adanya. Hal ini sering disebut kemampuan Handwriting Recognition (pengenalan tulisan/gambaran tangan). Produk Apple seperti iPod maupun touchpad di MacBook Air malah bisa mengenali sentuhan pada beberapa titik sekaligus (multi-touch) tanpa ada masalah. Sebagai contoh, zooming foto/gambar pada iPhone bisa dilakukan dengan menggerakan 2 jari sekaligus.
Walaupun begitu, ada beberapa kelemahan yang timbul. Jika kita ingin memberikan perintah yang kompleks misalnya mengetik dengan cepat suatu kalimat pada layar, kadang terjadi error yang diakibatkan software tidak mampu menterjemahkan apa yang kita input-kan. Juga pada teknologi touchscreen yang lama, sentuhan berbarengan pada beberapa titik sekaligus akan membingungkan software dalam memahaminya.Teknologi touchscreen juga akan menyumbangkan tambahan biaya pada device tersebut. Notebook atau HP yang menggunakan teknologi ini akan lebih mahal harganya dengan device tanpa touchscreen walaupun fungsi-fungsinya sama. Sehingga perlu dipertimbangkan pada saat membeli, apakah kita sudah benar-benar membutuhkan teknologi tersebut atau tidak.
Teknologi touchscreen membutuhkan perawatan khusus, dimana layar harus selalu terjaga kebersihannya agar sentuhan (input) bisa diterjemahkan dengan tepat. Bagi yang suka ceroboh dalam menggunakan device, sebaiknya pertimbangkan pemilihan teknologi ini. Jika rusak, akan sia-sia harga mahal yang kita bayar pada device tersebut. Saat ini teknologi touchscreen sangat tepat digunakan pada device yang membutuhkan interaksi sederhana dan pengguna ingin memanfaatkan secara cepat dan akurat. Tapi jika interaksi yang akan kita lakukan cukup kompleks, mungkin keypad/keyboard dikombinasikan mouse/pointer masih merupakan pilihan terbaik. Semoga dalam perkembangannya, teknologi touchscreen makin murah, pintar dan akurat dalam memahami input, sehingga kedepan makin banyak device yang bisa kita manfaatkan dengan bantuan teknologi tersebut. Salam, surahyo.
Pemanfaatan Database pada Perusahaan Kecil
Dear all,
Sekedar sharing tentang pentingnya pemanfaatan Database bagi suatu organisasi baik skala besar maupun kecil. Artikel ini sudah dimuat di Harian Jogja edisi 22 Maret 2009. Semoga memberikan wawasan baru, salam.
Saat ini tiap organisasi/perusahaan baik itu skala kecil, menengah maupun besar sudah menggunakan sistem informasi untuk membantu kegiatan operasionalnya. Bagi perusahaan skala menengah dan besar, mereka biasanya sudah menggunakan aplikasi berbasis pada database sehingga mempermudah dalam pencarian dan pemanfaatan informasi yang dipunyai. Dengan dukungan dana dan divisi Teknologi Informasi yang ada, perusahaan tersebut tidak sulit dalam mengembangkan sistem informasi tersebut. Sekarang bagaimana dengan perusahaan skala kecil dalam membangun database seperti itu?
Sebelum kita bahas lebih dalam, apa sebenarnya definisi dari database itu sendiri? Database adalah kumpulan informasi yang dapat diatur dan diakses berdasarkan struktur logik dari informasi tersebut. Dengan kata lain, berbeda dalam pencarian informasi di atas aplikasi spreadsheet dimana kita harus tahu nama file, nama sheet kemudian di kolom dan baris keberapa, baru kita bisa temukan informasi tersebut. Dengan menggunakan DBMS (Database Management System), pencarian informasi akan dapat dilakukan dengan mudah. Database Management System adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat organisasi logik dari database dan bagaimana cara mengaksesnya.
Mengapa dibutuhkan pengelolaan data? Perusahaan harus bisa memantau apa yang terjadi pada kegiatan operasional sehingga bisa mengambil langkah yang cepat dan tepat jika terjadi masalah. Misal penjualan yang cepat harus diikuti manajemen inventori yang cepat pula. Bagian keuangan juga dengan cepat bisa menghitung rugi dan laba untuk membantu manajemen dalam menentukan apakah perlu menambah produksi, membeli bahan mentah dan lain sebagainya. Langkah pertama dari perusahaan kecil dalam membuat database adalah membuat standarisasi pada seluruh data-data yang ada. Standar tadi meliputi Identifier, Naming, Definition, Integrity Rule, dan Usage Right. Kemudian menentukan jenis aplikasi DBMS apa yang sesuai untuk dipakai dalam membantu penyusunan dan pemanfaatan data-data tersebut.
Aplikasi DBMS populer yang tersedia antara lain adalah Microsoft Access atau aplikasi kategori Open Source seperti OpenOffice Base yang bisa secara didapat gratis. Aplikasi-aplikasi tersebut digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam sebuah organisasi yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup besar, dan juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk menangani pembuatan dan manipulasi data. Setelah database selesai dibuat, perusahaan skala kecil bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk mendukung kegiatan operasional. Kegiatan tersebut disebut Online Transaction Processing (OLTP) yang meliputi pengumpulan info, pemrosesan info, memperbaharui info. Database yang mendukung OLTP disebut Database Operasional (Operational Database).
Setelah memanfaatkan aplikasi DBMS, langkah berikut adalah mengelola informasi. Hal ini bukan suatu pekerjaan yang mudah, meliputi siapa yang bisa melihat dan menggunakan, bagaimana mem-backup, berapa lama harus disimpan, teknologi penyimpanan yang tepat dan lain-lain. Sebagai penutup, sudah saatnya perusahaan kecil beralih dalam pengelolaan informasi yang dimiliki dengan menggunakan aplikasi DBMS, tidak lagi hanya menggunakan Spreadsheet saja. Kemudahan dalam pencarian informasi akan membantu perusahaan kecil dalam memantau kegiatan operasional dan mempermudah dalam pengambilan keputusan. Semoga bermanfaat, salam (surahyo).
Tuesday, March 17, 2009
Ancaman Keamanan pada Digital Lifestyle
Dear all,
Saat ini sudah menjadi hal yang biasa jika seseorang mempunyai beberapa handphone termasuk nomernya, nomer rekening di bank, kartu kredit, akun email, akun Instant Messaging dan akun situs Social Networking. Bagi sebagian orang, hal-hal tersebut disebabkan bukan oleh kebutuhan tapi lebih kepada ikut-ikutan terhadap lingkungan terdekatnya (Life Style). Sepertinya terlihat keren dan modern, tapi jika tidak dikelola dengan baik hal-hal tersebut akan menjadi ancaman keamanan terutama privacy bagi pemiliknya.
Di dalam Digital Lifestyle, yang paling penting di masing-masing akun adalah adanya identitas pemilik. Identitas pemilik yang berupa ID yang unik berupa nomer KTP atau passport, akan diasosiasikan dengan database di perusahaan penyedia layanan (telekomunikasi, perbankan, email, Social Networking).
Menariknya lagi, antar ID di layanan berbeda akan saling berkaitan satu sama lain. Misal di dalam database rekening kita di bank, akan tercatat nomer handphone dan alamat email. Profil di dalam Social Networking (Friendster, Facebook dan sejenisnya) juga tercatat nomer handphone dan alamat email. Sebaliknya, dalam profil kita di handpone atau email kadang kita tulis alamat email bahkan nomer rekening bank atau kartu kredit. Bisa dilihat suatu benang merah, jika kita berhasil mendapatkan salah satu ID dari seseorang akan bisa membawa kita kepada ID-ID yang lain dari pemiliknya.
Yang lebih berbahaya lagi, sebagian orang karena tidak mau repot, menggunakan PIN atau password yang dihubungkan dengan ID dari layanan lain. Sebagai contoh, PIN ATM kadang menggunakan modifikasi tanggal lahir atau nomer handphone. Password email atau Social Networking bisa menggunakan modifikasi nomer ATM atau nama/tanggal lahir dan sebagainya. Sekarang tinggal mau dimulai dari mana kita akan melakukan penggalian informasi awal dari suatu ID (misal nomer handphone atau alamat email) untuk mendapatkan informasi berikutnya yang lebih penting (nomer rekening bank berikut PIN ATM). Teknik ini sering disebut sebagai Social Engineering Attack dimana penyerang (attacker) akan mulai mempelajari karakteristik seseorang, kemudian akan meminta informasi yang lebih detail dengan cara memancing korban melalui SMS, telepon atau email yang seolah-olah resmi dan bisa dipercaya.
Salah satu contoh skenario adalah mengirim SMS yang berisi pemberitahuan bahwa pemilik nomer tadi mendapatkan hadiah dari suatu perusahaan. Korban akan dipancing untuk ke ATM dan melakukan beberapa aktifitas dipandu melalui telepon, dimana tujuan akhirnya adalah mengirimkan sejumlah uang ke penyerang. Cara ini juga bisa dilakukan melalui email untuk meminta korban mengunjungi suatu situs (seolah-olah) asli suatu layanan Internet Banking, dan korban diminta mengisi data-data penting seperti username dan password.
Kenapa data-data kita bisa didapat dengan mudah oleh mereka? Langkah awal yang bisa dilakukan misal membaca data-data yang terdapat di handphone dari seseorang yang telah dijual, hilang atau dicuri. Handphone sekarang sudah menjadi digital wallet (dompet digital) dimana kita menyimpan semua nomer-nomer rekening bank, kartu kredit dan alamat email. Beberapa orang tidak menghapus data-data penting di handphone pada saat dia menjualnya. Cara lain adalah menyadap percakapan di fasilitas WiFi yang sekarang tersedia bebas dan gratis di café, hotel, kampus dan lain-lain. Saat ini kita dengan bebasnya menggunakan layanan tersebut dan secara tidak sadar mengirimkan data-data penting melalui chatting, email, diskusi di Social Networking dan lain-lain. Kebanyakan layanan WiFi yang ada sekarang tidak dilindungi oleh sistem keamanan seperti penyandian dan otentikasi sehingga sangat mudah disadap. Cara lain yang lebih sulit dan membutuhkan waktu adalah mempelajari karakteristik korban melalui Social Networking (Friendster/Facebook dll) dengan membaca profil, memahami isi percakapan antar teman, atau aktifitas-aktifitas lain. Setelah mendapatkan data yang cukup, penyerang akan mencoba menggali lebih dalam dengan berpura-pura menjadi teman dan menanyakan sesuatu atau menjadi pihak bank yang akan mengkonfirmasi rekening dengan memberikan data-data pribadi yang didapat dari situs tersebut dan lain-lain.
Sebagai penutup, kita harus lebih hati-hati dalam menyimpan data-data penting di dalam layanan digital yang menjadi trend saat ini (Digital Lifestyle). Pertama adalah karena data tersebut makin mudah diakses dibanding data analog (misal buku rekening bank). Kedua, antara data satu dan data lain semakin saling terkait sehingga sekali mendapatkan data di layanan A (misal nomer handphone atau email) akan bisa melangkah ke layanan B (misal perbankan). Dan yang terakhir, banyak orang yang tidak mau direpotkan dengan nomer PIN atau password sehingga menggunakan kode yang mudah ditebak, tidak pernah diganti dan bahkan menggunakan PIN/password yang selalu sama untuk semua layanan digital. Semoga memberikan pencerahan dalam menyikapi Digital Lifestyle yang menjadi trend saat ini. Salam, surahyo
Wednesday, March 4, 2009
Jangan lupakan sisi keamanan (pada jaringan WiFi anda)
Dear all,
Menyambut seminar Information Security Day 2009 (20 Maret 2009), saya sharing ttg pentingnya keamanan pada jaringan WiFi yang sudah mulai banyak diterapkan di rumah (tidak hanya di kantor atau tempat umum lainnya). Artikel ini sudah dimuat di Harian Jogja, edisi 1 Maret 2009. Selamat menikmati dan memberikan komentar, salam.
Surahyo
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saat ini semua orang sudah familiar dengan istilah Hot-Spot, WiFi (Wireless Fidelity), Jaringan Wireless dan sejenisnya. Layanan seperti ini akan mudah ditemui di berbagai tempat-tempat umum seperti kampus, hotel, rumah-makan, bandara dan lain-lain. Dengan menggunakan layanan WiFi, kita dengan mudah bisa terkoneksi ke Internet tanpa perlu dibebani kerepotan dengan menyambungkan kabel ke suatu alat yang disebut switch/hub. Tentunya kita harus memeliki peralatan seperti Notebook atau Mobile-Phone yang mendukung koneksi WiFi dan adanya software yang membantu koneksi peralatan kita tadi ke suatu alat yang sering disebut Access Point.
Dengan semakin terjangkaunya Access Point (AP) tersebut, mulai dengan harga 400 ribuan ke atas, tidak begitu sulit bagi kita untuk membuat sendiri suatu koneksi Wireless di rumah. Sebelumnya, kita bahas dulu apa sebenarnya Access Point itu. Access Point adalah suatu peralatan (device) yang digunakan untuk menyambungkan Notebook/PC/HP kita ke jaringan. AP semacam pengganti Switch/Hub yang mengharuskan kita menggunakan kabel. AP menggunakan gelombang radio sebagai pengganti kabel sehingga didapatkan kemudahan dan kepraktisan. Gelombang radio yang saat ini digunakan adalah frekuensi 2.4 GHz yang merupakan frekuensi ISM (Industrial, Scientific and Medical) yang secara khusus tidak memerlukan ijin walaupun harus diatur pemakaiannya agar tidak terjadi interferensi dengan layanan lain. Frekuensi ini secara umum mempunyai 2 range yang diadopsi yaitu IEEE 802.1b dengan kecepatan maksimal 11 Mbps dan IEEE 802.1g dengan kecepatan maksimal 54 Mbps.
Setelah kita membeli AP, yang pasti harus ada tentunya koneksi Intenet melalui ISP (Internet Service Provider). Kita bisa berlangganan melalui layanan Dial-Up menggunakan Analog Modem (misal TelkomNet Instan) atau bisa berlangganan Broadband Network melalui ADSL Modem (misal Speedy), 3.5G Modem (Telkomsel, Indosat, XL dll), CDMA Modem maupun Permanent Connection lain ke berbagai ISP. Koneksi ke ISP inilah yang nanti akan menentukan seberapa cepat koneksi Internet anda di Notebook/PC/HP yang terkoneksi ke AP, bukan ditentukan dari kecepatan koneksi AP ke Notebook/PC/HP anda. Jadi walaupun terkoneksi ke AP dengan kecepatan 1 Mbps pun, belum tentu kecepatan koneksi Internet lebih rendah dari koneksi ke AP lain yang kecepatannya 54 Mbps.
AP kemudian kita koneksikan ke modem dengan beberapa konfigurasi yang disesuaikan dengan persyaratan ISP. Misal setting IP Address, Gateway, DNS Server dan lain lain. Secara teknis, AP ini akan berfungsi sebagai Router/Gateway bagi jaringan Wireless anda. Biasanya pihak ISP akan membantu anda dalam setting ini. Selanjutnya, setting AP dengan mengaktifkan fungsi DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) agar Notebook/PC/HP yang terkoneksi akan mendapatkan IP Address secara otomatis. Jangan lupakan fitur keamanan juga harus diaktifkan misal WEP/WPA yang berfungsi sebagai pengaman jalur Wireless (enkripsi) agak tidak mudah disadap oleh orang lain. Ingat, WiFi akan memancarkan gelombang radio kemana-mana, sehingga siapapun bisa melihat dan membaca komunikasi data yang sedang kita lakukan. Bahkan sebaiknya juga, kita aktifkan fungsi otentikasi (pengenalan) agar yang bisa koneksi hanya anggota keluarga kita, bukan ke siapa saja termasuk tetangga anda yang nanti bisa menikmati Internet gratis tanpa berlangganan. Hal ini sering terjadi dimana layanan WiFi dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, karena tidak diaktifkannya fungsi-fungsi Security (keamanan). Selain ancaman keamanan, tentunya kecepatan akses Internet kita juga bakal lambat, karena dibagi dengan orang lain yang tidak berhak. Semoga kiat-kiat sederhana ini bisa membantu anda dalam membangun jaringan Wireless di rumah.
Wednesday, February 18, 2009
Apakah Facebook akan menggunakan segala informasi tentang kita?
Dear all,
Akhir2 ini saya sering sekali ditanya (melalui email atau chat) mengenai Privacy di Facebook. Apakah kalau kita upload foto, lalu foto2 kita jadi milik Facebook? Apakah data2 pribadi kita bisa dimanfaatkan Facebook utk keperluan mereka? Dan seterusnya dan seterusnya.
Setelah saya explorasi ke Facebook sendiri, membaca "Facebook Bill of Rights and Responsibilities" dan beberapa dokumen termasuk pernyataan Mark Zuckerberg sendiri, ternyata ada penjelasan resmi yg sudah diposting oleh pihak Facebook sendiri.
--------------------------------------------------------------------------------------------
Facebook Bill of Rights and Responsibilities
This group is for people to give input on Facebook's terms of use. These terms are meant to serve as the governing document for how the service is used by people around the world.
Thanks for taking the time to share your thoughts with us.
Here are responses to some of the things you've written below:
1. You own your information. Facebook does not. This includes your photos and all other content.
2. Facebook doesn't claim rights to any of your photos or other content. We need a license in order to help you share information with your friends, but we don't claim to own your information.
3. We won't use the information you share on Facebook for anything you haven't asked us to. We realize our current terms are too broad here and they make it seem like we might share information in ways you don't want, but this isn't what we're doing.
4. We will not share your information with anyone if you deactivate your account. If you've already sent a friend a message, they'll still have that message. However, when you deactivate your account, all of your photos and other content are removed.
5. We apologize for the confusion around these issues. We never intended to claim ownership over people's content even though that's what it seems like to many people. This was a mistake and we apologize for the confusion.
---
Update on Terms
by Mark Zuckerberg
A couple of weeks ago, we revised our terms of use hoping to clarify some parts for our users. Over the past couple of days, we received a lot of questions and comments about the changes and what they mean for people and their information. Based on this feedback, we have decided to return to our previous terms of use while we resolve the issues that people have raised.
Many of us at Facebook spent most of today discussing how best to move forward. One approach would have been to quickly amend the new terms with new language to clarify our positions further. Another approach was simply to revert to our old terms while we begin working on our next version. As we thought through this, we reached out to respected organizations to get their input.
Going forward, we've decided to take a new approach towards developing our terms. We concluded that returning to our previous terms was the right thing for now. As I said yesterday, we think that a lot of the language in our terms is overly formal and protective so we don't plan to leave it there for long.
More than 175 million people use Facebook. If it were a country, it would be the sixth most populated country in the world. Our terms aren't just a document that protect our rights; it's the governing document for how the service is used by everyone across the world. Given its importance, we need to make sure the terms reflect the principles and values of the people using the service.
Our next version will be a substantial revision from where we are now. It will reflect the principles I described yesterday around how people share and control their information, and it will be written clearly in language everyone can understand. Since this will be the governing document that we'll all live by, Facebook users will have a lot of input in crafting these terms.
You have my commitment that we'll do all of these things, but in order to do them right it will take a little bit of time. We expect to complete this in the next few weeks. In the meantime, we've changed the terms back to what existed before the February 4th change, which was what most people asked us for and was the recommendation of the outside experts we consulted.
If you'd like to get involved in crafting our new terms, you can start posting your questions, comments and requests in the group we've created—Facebook Bill of Rights and Responsibilities. I'm looking forward to reading your input.
Silahkan dibaca, kemudian anda bisa sharing komentar disini.
Salam, surahyo.
Tuesday, February 3, 2009
Wireless Broadband Network ada gak di Indonesia?
Dear all,
Saya kira semua sudah paham dengan layanan2 baru yg ditawarkan oleh berbagai provider akhir2 ini yaitu Wireless Broadband Network melalui 3G dan 3.5G. Mengacu pada standard dari IEEE 802.16-2004, Broadband Network adalah "having instantaneous bandwidth greater than around 1 MHz and supporting data rates greater than about 1.5 Mbit/s". Tapi apakah layanan yg diberikan para provider benar2 seperti itu? Kemudian saya mencoba membuat suatu experiment sederhana menggunakan Facebook dengan menambahkan suatu status yg berupa keluhan layanan Wireless Broadband. Ternyata respon-nya luarbiasa, sehingga saya perlu buat Notes di Facebook dan itupun mendapat banyak komentar. Mari kita lihat bersama2 hasil diskusi di Notes yg saya posting di Facebook dengan judul:
Wireless Broadband Network di Indonesia, makhluk apa tuh?
---------------------------------------------------------------------------------------------
Wireless Broadband Network di Indonesia, makhluk apa tuh?
Sunday, January 4, 2009 at 9:27am
dear all,
Saya baru2 ini buat status di FB dg judul dpt ini:
"Surahyo is re-thinking about definition of "Broadband Network" in Indonesia. Do it exist? I tried Indosat & Telkomsel, they're so sloooow...! 11:41pm -
Dan hasilnya, ada 11 Comments:
Ifik Arifin at 11:47pm January 3
dead slow, even the 3.5G !
Surahyo Sumarsono at 12:01am January 4
Iya nih pak Ifik, saya udh hopeless akhir2 ini. Coba Indosat 3.5G, trus ganti Simpati Flash, trus coba lagi Matrix, dimana semua coba dr GPRS, 3G ataupun 3.5G. Apa jalur data abis semua ya? Dipakai buat apa? Atau Provider ngirit krn resesi global? hehehe..gak jelas deh
Anis Fuad at 12:13am January 4
broadbandnya masih belum high bandwidth tapi mungkin broad internet access (karena akses Internet sudah relatif llebih luas) dengan bandwidth yg belum tentu high....
Edo Rodadi at 1:54am January 4
Sekedar sumbang pandangan setelah nanya2 ke teman internal operator...maaf bukannya sok tahu...Yaa maklum boss, pengertian 3.5G itukan 7.2 mbps per radio per BTS...yaa kalo kapasitas assosianya 3.5G clientnya ada 50...tinggal bagi aja 144 kbps dengan asumsi dibagi rata...padahal kenyataanya pemakai 3.5G kan pada haus BW apalagi sesudah layanan unlimited download dengan speed yang dibatasi...
sampai sekarang saya belum dapet info berapa banyak max capacity 3.5G client/3G client per radio per BTS...
Udah gitu diperparah tidak adanya SLA....ya sudahlah...kalo pas dapet kenceng ya itu nasib baik...kalo pas dapet lambat yaa nasib juga :) tapi nasib yang kurang baek...
Itulah yang menyebabkan saya nggak jadi pasang solusi 3.5G untuk alternate WAN link Astra....jadi untuk sementara masih pake speedy...
Malem semuanya....
Surahyo Sumarsono at 6:37am January 4
Wah ini ada pakar jaringan ikut nimbrung. Saya setuju pendapat Edo nih. Apalagi skrg banyak paket murah utk voice, yg bikin macet jalur shg susah nelpon atau ditelpon. Saya dulu udh komplain di blog ttg voice, bentar lagi mau komplain ttg paket data yg amburadul ttg Service Level Agreement-nya. Semua operator cuma bisa "acquire" new customer, tp gak bisa "enhance" dan "retain" customer melalui service mereka.
Ifik Arifin at 7:21am January 4
Hm, masalahnya bukan sekadar teknologi, tapi uang yg dikeluarkan, nampaknya tdk sepadan dengan service yg didapat. Jelas2 korban manipulasi marketing
Yudha Prayitna at 8:15am January 4
Ingat pak euforia broommm ama Tsel flash, mana sekarang modem 3.5 G ada yang jual 500 rb pula, nasip nasip, mending ngikut yang murah ajah
Aik Wulandari at 9:15am January 4
I use Indosat M2...that they bill me almost 750K a month....but i honestly....i am not satisfied with the broadband service they offered....As the customer...i almost am speechless, hopeless...serba less...less....I thought they never heard what customers said....I just dont have any choice that I still keep using Indosat M2.
Surahyo Sumarsono at 9:15am January 4
Saya udah 3 bulan ini akhirnya pindah ke paket yg unlimited Rp. 300 rb/bulan krn yg sebelumnya max 3 GB/bulan dg kecepatan bla bla bla....lbh sering dpt kecepatan GPRS!!!!!.....wah saya musti capture hasil traffic monitoring saya nih, lalu kubuat blog trs di-forward ke orang2 di Indosat deh.
Aik Wulandari at 9:18am January 4
setujuuuuuuuu!!!!! they had a very bad service.... i also has a very very very bad service every time I use indosat at Cikampek area.... their staff informed me that they actually are overloaded.... I DONT CARE!!!! makanya sy jadi serba less...less...an ttg indosat....
Intan Laksmi Indira at 9:21am January 4 via Facebook Mobile
Udah 2bLn ini indosat broadband susah bgtz pak,,buat bisa connect kudu panjang doanya,hihihi
Eman2 1,5 giga nganggur aja :(
Nah, bagi teman2 yg punya pengalaman sama, tolong bagi pendapat atau komen disini. Mau saya rangkum dan ditulis di Blog. Kemudian nanti di forward ke temen2 saya yg kerja di Operator.
Makasih ya, salam
Surahyo
Wireless Broadband Network di Indonesia, makhluk apa tuh?
Share
Sunday, January 4, 2009 at 9:27am | Edit Note | Delete
dear all,
Saya baru2 ini buat status di FB dg judul dpt ini:
"Surahyo is re-thinking about definition of "Broadband Network" in Indonesia. Do it exist? I tried Indosat & Telkomsel, they're so sloooow...! 11:41pm -
Dan hasilnya, ada 11 Comments:
Ifik Arifin at 11:47pm January 3
dead slow, even the 3.5G !
Surahyo Sumarsono at 12:01am January 4
Iya nih pak Ifik, saya udh hopeless akhir2 ini. Coba Indosat 3.5G, trus ganti Simpati Flash, trus coba lagi Matrix, dimana semua coba dr GPRS, 3G ataupun 3.5G. Apa jalur data abis semua ya? Dipakai buat apa? Atau Provider ngirit krn resesi global? hehehe..gak jelas deh
Anis Fuad at 12:13am January 4
broadbandnya masih belum high bandwidth tapi mungkin broad internet access (karena akses Internet sudah relatif llebih luas) dengan bandwidth yg belum tentu high....
Edo Rodadi at 1:54am January 4
Sekedar sumbang pandangan setelah nanya2 ke teman internal operator...maaf bukannya sok tahu...Yaa maklum boss, pengertian 3.5G itukan 7.2 mbps per radio per BTS...yaa kalo kapasitas assosianya 3.5G clientnya ada 50...tinggal bagi aja 144 kbps dengan asumsi dibagi rata...padahal kenyataanya pemakai 3.5G kan pada haus BW apalagi sesudah layanan unlimited download dengan speed yang dibatasi...
sampai sekarang saya belum dapet info berapa banyak max capacity 3.5G client/3G client per radio per BTS...
Udah gitu diperparah tidak adanya SLA....ya sudahlah...kalo pas dapet kenceng ya itu nasib baik...kalo pas dapet lambat yaa nasib juga :) tapi nasib yang kurang baek...
Itulah yang menyebabkan saya nggak jadi pasang solusi 3.5G untuk alternate WAN link Astra....jadi untuk sementara masih pake speedy...
Malem semuanya....
Surahyo Sumarsono at 6:37am January 4
Wah ini ada pakar jaringan ikut nimbrung. Saya setuju pendapat Edo nih. Apalagi skrg banyak paket murah utk voice, yg bikin macet jalur shg susah nelpon atau ditelpon. Saya dulu udh komplain di blog ttg voice, bentar lagi mau komplain ttg paket data yg amburadul ttg Service Level Agreement-nya. Semua operator cuma bisa "acquire" new customer, tp gak bisa "enhance" dan "retain" customer melalui service mereka.
Ifik Arifin at 7:21am January 4
Hm, masalahnya bukan sekadar teknologi, tapi uang yg dikeluarkan, nampaknya tdk sepadan dengan service yg didapat. Jelas2 korban manipulasi marketing
Yudha Prayitna at 8:15am January 4
Ingat pak euforia broommm ama Tsel flash, mana sekarang modem 3.5 G ada yang jual 500 rb pula, nasip nasip, mending ngikut yang murah ajah
Aik Wulandari at 9:15am January 4
I use Indosat M2...that they bill me almost 750K a month....but i honestly....i am not satisfied with the broadband service they offered....As the customer...i almost am speechless, hopeless...serba less...less....I thought they never heard what customers said....I just dont have any choice that I still keep using Indosat M2.
Surahyo Sumarsono at 9:15am January 4
Saya udah 3 bulan ini akhirnya pindah ke paket yg unlimited Rp. 300 rb/bulan krn yg sebelumnya max 3 GB/bulan dg kecepatan bla bla bla....lbh sering dpt kecepatan GPRS!!!!!.....wah saya musti capture hasil traffic monitoring saya nih, lalu kubuat blog trs di-forward ke orang2 di Indosat deh.
Aik Wulandari at 9:18am January 4
setujuuuuuuuu!!!!! they had a very bad service.... i also has a very very very bad service every time I use indosat at Cikampek area.... their staff informed me that they actually are overloaded.... I DONT CARE!!!! makanya sy jadi serba less...less...an ttg indosat....
Intan Laksmi Indira at 9:21am January 4 via Facebook Mobile
Udah 2bLn ini indosat broadband susah bgtz pak,,buat bisa connect kudu panjang doanya,hihihi
Eman2 1,5 giga nganggur aja :(
Nah, bagi teman2 yg punya pengalaman sama, tolong bagi pendapat atau komen disini. Mau saya rangkum dan ditulis di Blog. Kemudian nanti di forward ke temen2 saya yg kerja di Operator.
Makasih ya, salam
Surahyo
Ferry Fahrizha at 10:13am January 4
Rata-rata semua operator nampaknya masih sibuk membesarkan customer base tanpa memikirkan SLA. They need to have a big player international wireless ISP coming to the market and crush them where they stand now. Mungkin dari situ mereka baru berpikir ulang untuk memperbaiki standar level layanan mereka.... Kalo enggak begitu, kaya'nya masih susah untuk mereka berubah.. lha dengan layanan jelek begini aja, orang masih mau bayar mereka kok :(
Yudha Prayitna at 12:02pm January 4
Mungkin tips ini bisa membantu, saya pakai IM2 broom unlimited, sebelum kuota 2 GB speed tertulis 256kbps, nyatanya bisa dapat speed 32-56 kbps antara jam 18-22 udah bagus sekali,kadang lebih banyak manyun, terus akhirnya saya migrasi jam akses ke jam 6-7.30, hasilnya speed full 256kbps bs saya dapat, kalau uda over kuota 64 bisa didapat, ngecek email, FB, dll bisa lebih nyaman.
Aik Wulandari at 12:52pm January 4
kayaknya customer aja nggak diopeni tuuuuhhh..... orang-orang indosat tuh kayaknya juga nggak bisa jadi marketing yang baik.... aku udah ngadepin sendiri kok... silakan buktikan... well... ngurusin customer aja nggak bisa gimana mau mikirin gimana harusnya wireless broadband yang memuaskan... amburadul!!!
Arnastya Iswara Sanantagraha at 3:25pm January 4
semakin tambah customer... ya pake B/W yang ada dulu aja
Andini Hapsari at 5:07pm January 4
Hehehe.., Pak Yayok.., aku cerita nih ke temenku yg di operator ttg keluhan di halaman bpk ini.. :)
Albi Ariza at 5:17pm January 4
Sebenarnya business-model perusahaan telco itu gmn pak? Apakah hanya utk meraih pelanggan sebanyak2nya dulu tanpa perduli sla dgn tujuan utk memperbesar arpu? Kalau seperti itu modelnya saya kira akan sulit sustainable ya. Lha wong sekarang udah perang tarif gini.akibatnya sla turun,pelanggan seneng tapi sambil mrengut. Hehe.. Mungkin bisa dikomunikasikan concern kita sbg pelanggan ini kepada pihak operator pak. Trm ksh.
Adhib Rakhmanto at 7:17pm January 4
wah saya g tau seluk beluk jaringan nie...'tapi yg saya rasakan selama memakai jasa internet tidak jauh beda dengan komentar2 diatas....saya pake speedy office yang perbulan menghbiskan dana 750K....hasilna...lelet..lemodh.. kadang cmn bisa sign in YM aj...browsing mau cari artikel..beuh lama kali....yang sangat menyakitkan adalah tidak connect....sering putus....putusnya bisa sampe seharian penuh...duh....ini ada apa ya...??
trs saya pinjem punya tmen..IM2...lelet juga..dan sering g konek juga...duh....jarak dng BTS dan banyak nya user yg lewat BTS trsbt berpengaruh memang...*duh g tau istilahnya apaan nie...tapi ya apa g kebangetan klo saya trasnfer foto lewat YM ukuran 50anKb..KILOBYTE...butuh waktu lama bgt....upload file laporan praktikum ke teman saya lewat box.net (yg biasanya ni cepet bgt..lebih cepet dari rapidshare) kurang dari 5Mb...beuh...ckckck..sampe saya ktiduran.
telkomflash (pnjem tmn juga)...hem....sama sajah...
apa mungkin krn statusnya barang pnjman y?hehehe
Putu Eka Andayani at 9:32pm January 4
Kasihan konsumen Indonesia, di bisnis apapun selalu jadi pihak dengan bargaining power yang rendah. Meskipun kita beli “nasi goreng spesial” dengan harga yg juga spesial, tidak ada perusahaan yang mengembalikan kelebihan uang konsumen saat perusahaan hanya mampu menyajikan “nasi goreng biasa” (kecuali mungkin perusahaan nasi goreng beneran). Tapi kalau konsumennya telat bayar dikit aja, langsung layanan diputus (atau tiket hangus/penumpang ditinggal - dalam kasus industri penerbangan) tanpa ba bi bu.
Waktu libur natal, 3 hari IM2 saya mati..pet... Sampai saya bela-belain ke warnet supaya komunikasi dunia maya tetap bisa saya lakukan. Saya tanya Pak Yayok dan beberapa teman, ternyata semua mengalami hal yang sama.
Setelah akhirnya nyambung juga, leletnya minta ampun dehh. Anehnya status di modemnya saya sinyal HSDPA INDOSAT (dengan angkuhnya), full. Mending ga usah pake embel-embel 3G (apalagi 3.5G) kalo cuma bisa ngasi GPRS (bahkan "pra"-GPRS).
Arief Kurniawan Nur Prasetyo at 4:35am January 5
Saya bukan ahli IT, jadi g bisa berkomentar tentang teknis jaringan brodband saya hanya akan berbagi pengalaman. Alhamdulillah, sampai detik ini sejak saya memakai TelkomselFlash, tidak ada keluhan sedikitpun. Semua lancar sesuai dengan harapan, rata-rata kecepatan yg didapatpun sudah cukup bagus, mulai dari 350kbps sampai 450kbps (angka di Du Meter), untuk videocall aja masih OK.
Dengan memakai paket unlimited dengan harga Rp 100.000,00/bulan, saya kok merasa koneksi jaringan yg saya dapat selama ini sudah cukup.
Mungkin temen-temen bisa mencoba TelkomselFlash. Kalaupun ada satu atau dua kasus sinyal lemah, itu banyak penyebabnya. Dari sisi provider, mungkin lagi ada perbaikan jaringan. Dari sini user, mungkin modem kita yg bermasalah, kabel modem, atau bahkan laptop anda yang terkena virus. Virus dalam komputer dapat mengirim/transfer data tanpa kita ketahui dan itu menyedot banyak bandwith yg kita punya. Coba cek dulu komponen-komponen yang mendukung jaringan di diri kita. Thx
Retno Nuramini Hartawati at 3:13pm January 5
Nulis apa lagi ya pak, semua sudah terwakili...tetapi intinya IM2 saya jelek sekali...entah kenapa?? apalagi waktu ke Jogja bulan desember kemarin, benar2 koneksinya lelet sekali jadi selama 12 hari di sana ... sedih banget.. susah buka internet, apa karena di dalam gedung MMUGM dan perpus FK? tahu deh . tetapi didaerah giwangan juga susah ....
3 bulan yang lalu juga susah sekali di Jakarta, sudah komplain tetapi tidak ditanggapi ... susah, kalau suka bepergian kemana-mana dengan pelayanan IM2 yang cukup mahal jadi terbuang percuma karena pemakaian tidak maksimal .....
Mungkin saran pak Arif, boleh dicoba... Capek juga sudah 1.5 th lelet ...
Aik Wulandari at 3:14pm January 5
Mungkin mas Arief benar ya bahwa sinyal lemah itu banyak penyebabnya.... tapi kenapa sy selama ini (atau cuman kebetulan) hanya mendapatkan sinyal lemah di Indonesia???? berarti kan bukan karena virus, dll.... Dan kenapa hampir seluruh orang di Indonesia mengiyakan masalah ini?? Adik saya pun pake TelkomselFlash....tapi menurut dia top banget lemotnya.... Soooo.....????
Bob Delinuz de Kock at 4:05pm January 5
mo nyoba provider yg laen juga males, pasti sama aja kan ya?
kalo emang merasa di kota ini (kupang) belom mampu untuk memaksimalkan pengoperasian t-selflash,, ya sebaiknya jangan dibuka dunkz.. kasian customer.. bayar tetep.. bayangin aja telat sehari lsg diblokir, padahal bisa make nya cuman dini hari aja, CATET : DINI HARI AJA, jam 2.30 baru mulai bisa conect dengan speed yang sumpeh mati lambatnya.. huhuhuhuhuhu..., mo balikin modemnya kena pinalti.. gimana dunkz, maju kena mundur kena.. BT gw..
Surahyo Sumarsono at 7:14am January 6
Dear all, makasih sekali atas semua masukan di atas, ini enaknya Social Networking shg bisa diskusi dg mudah secara virtual. Beberapa teman di Operator/Provider sdh baca, walau pasti kupingnya jadi panas kali ya hehehe..:D
Ini bbrp kesimpulan yg bisa saya ambil:
1. Lebih banyak ke permasalahan Management, dimana bisa saya bagi 2 yaitu CRM (Customer Relationship Management) dan Traffic Management (lbh ke teknis pengelolaan bandwith sharing dll).
2. Tuntutan kompetisi yg tinggi membuat operator membuat strategi (dg agak panik) utk mempermudah mendapatkan customer baru, tapi belum bisa fokus ke pelayanan pelanggan. Maaf, bisa jadi agar investasi mahal di infrastruktur agar cepat balik modal...yg saya jamin gak akan bisa survive dlm jangka panjang. Akibatnya pelayanan pelanggan tidak dikelola dg maksimal. Saya yakin banyak yg tidak puas, kpn2 saya coba buat survey online utk akurasi-nya.
3. Dari sisi teknis, lihat komen berikut krn terbatas jumlah kata per komen.
Surahyo Sumarsono at 7:20am January 6
3. Dari sisi teknis, berbekal pengalaman sbg konsultan utk traffic management di bbrp tempat, banyak area yg tidak mampu melayani jumlah pelanggan dg jumlah tertentu. Akibatnya, mulai dr yg susah koneksi, koneksi putus nyambung (kyk pacaran aja) dan koneksi super lelet (3.5G berasa GPRS hehe). Saya sering keliling berbagai kota, contoh skrg ini di caravan Taman Safari Cisarua, ada sinyal 3.5G cuma 1-2 bar, tp cepet sekali koneksi-nya dan bandwith ckp lumayan. Pernah lagi pas ada kerjaan di Banjarnegara, koneksi gampang dan bandwith lumayan. Nah, bagi yg di kota2 besar, bahkan Jogja pun, sdh berbulan2 ini susah koneksi dan lambretta hehe. Tergantung kemauan operator utk menambah peralatan, konfigurasi di traffic management di device mereka, shg bisa diatur layanannya.
4. Maaf pengalaman pribadi, kbtln saya sering jd pembicara di Indosat. Jika sdg lambat, kadang2 (sangat jarang loh), cukup komplain di status YM saya, nanti pasti ada orang Indosat telpon. to be continued..
Surahyo Sumarsono at 7:26am January 6
lanjutan....
Bahkan ada technical support yg datang, nanti bakal cepet lagi krn di sistem ada user management dimana biasanya ada pelanggan tertentu yg lbh diperhatikan SLA (Service Level Agreement)-nya. Cuma apa mesti saya hrs selalu begitu? Bocoran aja, pelanggan2 yg tmsk orang penting misal bupati/walikota, pengusaha besar dll pasti di monitor terus tuh.
So...asal pihak manajemen provider tsb bisa serius mengelola CRM dan Traffic Management-nya, mustinya ada cara utk bisa meningkatkan pelayanan ke pelanggan. Yg nantinya bisa membuat pelanggan puas dan loyal. Nah disinilah peran kita2 sbg customer utk tetep kritis dan memberi masukan ke mereka2. Semoga terjadi win-win solution bagi kita dan mereka di masa yg akan datang. Makasih, salam
Anis Fuad at 7:08am January 7
kasihan banget ya staff di provider...yg harus melototin bupati/walikota dan pengusaha besar. Buat yg lain..kalau pingin spt itu berlomba-lombalah jadi bupati/walikota, pengusaha besar atau seperti mas Yayok he..he..he..
Surahyo Sumarsono at 8:46am January 7
Wah mas Anis melemparkan isu nih, saya bukan pengusaha besar, masih golongan UKM lho. BTW, usul mas Arief juga bisa diaplikasikan kalau memang ada masalah dg Windows kita (krn bajakan hehehe). Untungnya saya pakai Linux, jd jalur koneksi ke Provider lebih bersih. Tapi tetep ya, stlh balik ke JKT td malam (pulang dr Cisarua), buat konek ke Indosat maupun Telkomsel susah banget, rebutan dg pelanggan2 yg se-abrek2. Udh gitu, kalau konek pun lambatnya setengah mati. Beruntunglah yg tinggal di kota kecil dan ada layanan 3G/3.5G (plus blm banyak pelanggan0, pasti lbh nyaman.
Wing Wahyu Winarno at 9:12pm January 11
Saya pernah make Indosat Broadband, Broom unlimited, Speedy, dan Smart (yg paket Rp289rebu gratis 2GB/bln). Kl dicatat kecepatannya dlm kurun waktu beberapa minggu, yg paling stabil atau mendekati janji providernya, saya kira kok Speedy. Mungkin teknisinya benar, bahwa satu point saluran, hanya bisa dipakai oleh maks 8 nomor telpon, jadi seburuk2nya speed (yg waktu saya mulai langganan dulu cuma 384 kbps tapi skrg sdh 1 mbps), maka saya dpt 384/8=50 kbps kurang dikit. Utk donlot2, sering "hanya" 10-15 kbps, tapi sering juga di atas 60 kbps, tapi kadang sih juga <5 kbps. (Sdh saya ul di maswing.org tuh). Tapi janji 384 kbps cuma dipenuhi 50 kbps berarti 1/8-nya ya? Nah, sekarang bgmn dgn Isat (dan saya juga dengar keluhan yg sama dari T-Flash user) janji mrk yg 3.6 MBps ternyata hanya dipenuhi kurang dari5 kbps? Seper berapa tuh? Jadi, dlm jangka panjang (hampir tiap hari saya donlot2), Speedy still the best. Mungkin krn tetangga saya pd gak pake speedy (dan berdoa semoga tetap begitu)
Dian Ratnasari at 9:23pm January 22
saya pake indosat broadband... cape deh... tapi sekarang dah rada cepet, pake indosat accelelator, walo gambarnya bureng (read : buram) yang penting lumayan cepet (walo kadang bikin darah tinggi)... hooho..
Wednesday, January 21, 2009
Apa yg terjadi pada komunitas Web 2.0 saat Inauguration Obama?
Dear all,
Topik masih hangat ttg Inauguration Obama yg memberikan imbas yang sangat menarik dan responsif sekali kepada komunitas pengguna Web 2.0 termasuk Facebook kita ini.
Silahkan dicermati bagaimana layanan2 Web 2.0 tadi bereaksi dari jam ke jam menjelang dan saat pelaksanaan Inauguration. Beberapa saya delete karena tidak begitu penting.
Saya hanya membayangkan, Pemilu kita nanti bisa mendapat respon seperti ini tidak ya? Hehehe pesimis sih.
Yang bagus lagi adalah kita bisa belajar bagaimana pemanfaatan Web 2.0 bagi solusi bisnis di perusahaan nantinya. Corporate Portal yang model lama akan digantikan dengan model baru seperti Facebook ini, sehingga aplikasi bisnis (keuangan, kepegawaian, inventory dll) bisa mudah diakses di Intranet yg sudah ada, kemudian aktivitas sosial antar karyawan (kantor pusat, kantor cabang, partner dll) juga akan lebih mudah karena dilakukan secara virtual.
BTW, silahkan dibaca artikel di bawah ini yang saya kutip dari BusinessWeek.com
dengan link:
http://www.businessweek.com/the_thread/techbeat/archives/2009/01/live-blogging_t.html?chan=technology_technology+index+page_top+stories
Salam, surahyo
----------------------------------------------------------------------------------------
Live-Blogging the Social Media Inauguration
Posted by: Douglas MacMillan on January 20
The 2008 Presidential Elections marked the first time that the various social media sites on the Web played a major role in shaping U.S. politics. Up through election day, average citizens got involved in the process on sites like Facebook, where they vigorously campaigned for their candidate, and on YouTube, where they uploaded videos of their voting experience.
So it’s fitting that today, when Barack Obama swears into office on the steps of the Capitol, millions of people are reuniting on these same sites to share the experience. Throughout the day, I’ll be touring the social Web and reporting live updates on how people are engaging with each other — from tried-and-true venues like Twitter as well as more experimental venues, like Ustream’s chat-enabled iPhone application that’s live-streaming the event.
Continue to check back for updates, this should be fun. And in the comments section below, share your own experiences from the day. What site proved most helpful? Did any tech problems arise? How did the Web make today different from past Inauguration Days?
5:23 PM: Leave a Message After the Oath
---deleted---
4:36 PM: CNN Update
The latest global stats from CNN: As of 3:30, the news outlet counts upwards of 136 million page views to its site today and 21.3 million video streams since 6 AM. That’s nearly four times the site’s previous record of 5.3 million video streams on election day.
3:42 PM: The Mistake Heard ‘Round the Blogosphere
In an otherwise by-the-book ceremony, one glitch during Obama’s oath became instant fodder for online chatter. As Chief Justice John Roberts came to the phrase “faithfully the office of president of the United States,” he left out the word faithfully, causing Obama to pause abruptly in his recitation. From there, the YouTube clip caught instant viral life:
At first, some Twitter users attributed the mistake to the new President: “Aw, he was nervous taking the oath! He’s human too,” wrote grace2244. But soon, reports spread that it was indeed Roberts’ error. “ABC says the guy giving the oath mixed up the words -hence Obama’s pause,” wrote Twitter user hidama.
But then, a new wrinkle gave bloggers, TV pundits, and the Twittering masses plenty of grist to chew over the afternoon: does leaving one word out of the oath call into question his official status as President? On TV, Fox News senior political analyst Brit Hume fueled the fire, saying “I suspect that everybody is going to forgive him and allow him to take over as president but I’m not sure he actually said what is in the Constitution.” Celebrity-gossip blog TMZ chimed in: “Could this be a conservative conspiracy?”
Over at ABC News’ Legal blog, Jan Crawford Greenburg at least temporarily settled the matter by pointing out that there’s precedent for Presidential oath-fumbling: “Chief Justice William Howard Taft, who had been President himself, also flubbed the oath when he was swearing in Herbert Hoover in 1929,” she wrote.
3:27 PM: Microsoft’s Gee-Whiz Moment
It’s not often you get to say that the coolest social media moment of the day was brought to you by Microsoft; it just doesn’t sit right. But lo and behold, the Redmond company’s Photosynth technology helped create this astounding interactive 3-D image, which pieces together photos submitted to CNN’s site of the instant President Obama is putting his hand to the Bible from dozens of different vantage points around the Capitol steps. Currently, the image is a little tricky to navigate, since it appears that only about 100 or so images have been incorporated. But the site is still requesting more images, so I expect by the time most Mall-goers get home at the end of the day this will grow into a spectacular, high-tech keepsake of this historic day.
3:00 PM: Facebook Update
Champagne bottles are likely popping open at Facebook’s Palo Alto offices the afternoon. The social networking site proved it was able to withstand a huge deluge of activity, peaking with 8,500 status updates the minute Obama took the oath. There were an average of 4,000 status updates every minute of the broadcast, and a total of 600,000 updates were sent through the Facebook/CNN live feed tool.
2:42 PM: MySpace Goes Ignored
Of the dozen or so Inauguration Day-related press pushes that came my way in the past week, MySpace had the most elaborate and, I thought, unique. The News Corp.-owned social networking site teamed up with Ashton Kutcher’s production company Katalyst Media to create the video below, in which celebrities like Cameron Diaz, Michael Strahan, and P. Diddy issue “presidential pledges”: What they plan to do to help the new administration bring about real changes in the country through simple actions, such as not using as much gas or remembering to turn the lights off.
The idea for this campaign was to encourage MySpace users to create their own video pledges and share them on the site. The start-studded video itself generated 700+ comments, but combing through them today I couldn’t find a single “presidential pledge” video created by a user. This is probably partly a result of poor promotion — and admittedly, it’s hard to generate buzz for a campaign like this when you’re competing with a new President. But judging by the low (nonexistent?) ratio of user videos to user comments, part of the problem seems to be technological: the site should have it made it easier to upload videos and rewarded those who did by displaying them more prominently on the site.
1:59 PM: Postcards from Around the Country
On photo-sharing site Flickr, the number of posts tagged "inauguration" now numbers in the tens of thousands. Many of those are picture updates from this morning's viewing parties in the streets, offices, and schools across the country. Here's a sampling:
A real estate office in Scottsdale, Ariz., courtesy of Flickr user JohnHallAssociates.
1:34 PM: Twitter Update
This just in from Twitter: The micro-blogging site saw a peak of five times its normal tweets-per-second rate during President Obama's swearing in. But not every tweet got through, says co-founder Biz Stone. "Some folks did experience a 2-5 minute delay receiving updates at the peak but the system recovered quickly," Stone says. "We'll be looking at that this afternoon and correcting for the next big event."
12:47 PM: Now Taking Suggestions for Change
At 12:01 PM, the official web site for the U.S. President, whitehouse.gov rolled over to its new look. As expected, it looks a lot like Change.gov, Obama's official transition site which won praise for its clean look and Citizen's Briefing Book feature, which invited visitors to send in ideas about issues. That features has been renamed, but there's still a forum for submitting ideas, called the Office of Public Liaison, which promises "bring new voices to the table, build relationships with constituents and seeks to embody the essence of the President's movement for change through the meaningful engagement of citizens and their elected officials by the federal government." Just keep your proposal snappy -- the Web form only allows for 500 characters.
12:29 PM: Good Speech. What's For Lunch?
---deleted---
12:18 PM: CNN Statistics
This just in from CNN: The news site is reporting 13.9 million live video streams globally since 6 AM. That's already approaching triple the number of live streams served over the course of the entire Election Day, when there were 5.3 million.
12:07 PM: Facebook's Status
A side-story today is Facebook's attempt to out-Twitter Twitter. In a partnership with CNN, the social networking site got some 2.1 million users to sign up to watch the news site's live feed while discussing the events via status updates, directly next to the video player. So far, Facebook is reporting surprisingly high activity: 200,000 status updates have gone through the CNN site from about 3,000 people. Why does this matter? Because this is the first time we've seen a large number of people using Facebook status updates more like a real-time chat, or a microblog. Over the next year, we're likely to see Facebook alter its status update tool to encourage more active updating like this. If that happens, Twitter might lose the single most important point of differentiation it has to the behemoth social network: its flurry of constant activity.
11:45 AM: Streaming Video Vital Signs
On election day, online news outlets and Web video sites set new records for live streaming video feeds. Today, they're expected to topple those records -- and in a more condensed time frame, no less. While #1 player CNN appears to be holding up, I've heard first-hand reports that Web TV site Joost and live-streaming site Ustream has already begun suffering serious outages. Any problems now will only intensify over the next hour.
11:26 AM: Celebrity Accounts
---deleted---
11:15 AM: Twitter Embeds
Updates are coming fast and furious on micro-blogging site Twitter, where users are sharing 140-character Inauguration-related musings by including #inaug09 in their tweets. By last count, these posts are coming at a rate of 75-100 per minute, but the site hasn't experienced any outages in service so far. Many people are reporting their at-work celebrations ("Festive snacks, balloon-flag archways and video on the big screen"), while some intrepid Twitter-reporters are uploading pictures and eyewitness accounts from the National Mall in D.C. This photo comes from a user named "beanz80," who writes only "The scene":
10:40 AM: Mr. President, Throw Away Your Speech
"Crowd-writing" has produced millions of Wikipedia entries, at least one novel, and now this: an inauguration speech by the people, for the people. News site Slate teamed up with collaborative writing site MixedInk to take reader suggestions on what Obama should say in his first speech as President. After combing through 385 user-submitted speeches, Slate editors picked two of the best and mashed them up with past inauguration speeches from Dwight Eisenhower and Woodrow Wilson. The result is a compelling speech, one the keen orator Obama himself may be hard-pressed to top: "Future generations of Americans will look back at this moment of crisis and opportunity and they will judge us—but not by our words. They will measure us—but not by the promises we make. For language has the power to move us to action, but it is never a substitute for it." Read the full speech here.
Subscribe to:
Posts (Atom)