Monday, November 27, 2006

Software Open Source dan penggunaannya

Dear all,

Sebagian dari anda pasti sudah pernah dengar apa itu software Open Source, mungkin lebih familiar lagi dengan sistem operasi Linux, walaupun masih banyak software2 lain yang bisa kita pakai di atas MS Windows. Yang pertama kali terlintas di kepala kita pasti: “Wah kayaknya bakalan susah tuh pakai software seperti itu”. Hal ini bisa terjadi karena kita terlalu familiar dengan software2 yang biasa dipakai di atas MS Windows.

Kembali ke istilah software Open Source, sebenarnya apa sih ini? Secara umum, arti dari Open Source adalah source-code yang terbuka. Source-code atau kode-kode pemrograman dari suatu software bisa kita lihat isinya. Artinya, kita bisa dengan mudah mempelajari cara kerjanya, meningkatkan kemampuannya, menterjemahkan ke bahasa lokal dll selama kita memberitahukan ke pembuat sebelumnya dan mencantumkan nama2 pembuat sebelumnya di software teresebut. Tapi, kalaupun kita tidak ingin tahu isi source-code tsb dan tinggal menggunakannya, juga gak papa dong.

Kemudian, karena source-code terbuka, kita bisa mendapatkannya dengan mudah. Cukup mendownload dari suatu situs, atau meng-copy dari rekan kita pun bukan menjadi suatu masalah. Dengan ada adanya kesepakatan bahwa source-code itu harus selalu bisa dibaca siapapun, tidak ada pelanggaran terhadap hak cipta. Hal ini mengacu Open Source Initiative (http://www.opensource.org) dan dilindungi oleh lisensi dari GNU General Public License (http://www.gnu.org/copyleft/gpl.html).

Setelah banyak istilah teknis di atas, lalu kenapa kita perlu menggunakan software2 Open Source? Hal yang paling mendasar adalah masalah pembajakan software. Kebanyakan dari kita pasti menggunakan MS Windows, MS Office, dan beberapa software lain seperti Photoshop, Corel Draw, dan masih banyak yang lainnya. Selama kita membeli secara resmi software2 tsb, tidak menjadi masalah. Tapi berapa harga dari software2 tsb? MS Windows XP Home Edition sekitar Rp. 1.5 juta, MS Windows XP Professional Edition sekitar Rp. 2.5 juta, MS Office sekitar 3 juta lebih dan yang lain pun pasti akan mahal juga. Walaupun dengan modal Rp. 20.000 kita bisa membeli versi bajakannya di toko2 komputer…..hehe…

Jadi kalau memungkinkan, tidak ada salahnya kita mengurangi dosa dengan cara menggunakan software Open Source yang bisa bekerja di atas MS Windows misal OpenOffice. Software ini bisa didownload dengan mudah di http://www.openoffice.org, bahkan versi terbaru 2.0.4 sudah keluar. Jika tidak mungkin download krn bandwith kecil, bisa dengan mudah meng-copy dari rekan2 tanpa takut dianggap membajak software. OpenOffice bisa menggantikan fungsi MS Office secara umum, sehingga kalaupun membajak cukup di software system operasi saja yaitu MS Windows-nya (walau tetep dosa sih… hehe). Kemudian untuk mengedit gambar bisa menggunakan Gimp di http://www.gimp.org, browsing bisa pakai Mozilla Firefox dan email bisa pakai Mozilla Thunderbird di http://www.mozilla.com/en-US/products/.

Yang jelas, selain menghindari pembajakan software, keuntungan lain adalah kehandalan dari software2 Open Source. Karena dibuat oleh komunitas, jika ada masalah dengan cepat akan diatasi. Bahkan hampir dikatakan tidak ada virus, kalaupun ada pasti dengan cepat akan diketahui bagian mana yang diserang dan oleh komunitas langsung diperbaiki karena source-code-nya terbuka buat siapa saja. Sedangkan kalau kita menggunakan commercial software, dibutuhkan waktu cukup lama utk hal2 tsb krn source-code hanya diketahui oleh perusahaan itu saja.

Sebagai penutup sementara, karena sebenarnya masih banyak lagi yang musti dijelaskan di Open Source, gunakan software ini sebagai alternative. Jika masih nyaman dengan software bajakan, silahkan diteruskan. Jika ingin mulai mencoba, bisa menggunakan software Open Souce di atas MS Windows (OpenOffice, Gimp, Firefox dll). Jika mau total pakai Open Souce, gunakan sistem operasi Linux, yang varian-nya sangat banyak. Mulai dari Fedora Core, SuSe, Mandriva, Ubuntu, Knoppix dan lain-lain. Secara prinsip semua sama, hanya beda kemasan dan aksesorisnya saja. Anda akan menikmati software yang handal, cepat, bebas virus dan tidak membajak. Oke deh, kapan2 saya lanjutin lagi.

3 comments:

Unknown said...

Dan perkembangan menarik Microsoft yang notabene pengembang komersial software juga mulai berkecimpung di open source inisiatif, saat ini baru saja bekerjasama denga novell untuk mengembangkan project open source yang akan memudahkan migrasi dan komunikasi dari windows ke unix dan sebagainya. IBM, SUN dan Microsoft juga mulai mengembangkan project open source ini bisa kita lihat dengan inisiatif mereka membuka source java atau membuka CLI (.NET)

Sebenarnya bagi end-user (not developer) Software open source atau tidak cuman masalah bayar atau tidaknya saja. Bayangkan saja bila kakek kita memakai open source, tentunya beliau tidak memikirkan source codenya ada tidak, dibuat pakai bahasa apa, atau gimana buildnya. Open source is just in developer mind :)dimana developer memiliki kebebasan terbatas untuk melihat dan memodifikasi. Hal yang menarik tentunya adalah tanggung jawab pengembang open source, banyak beberapa pengembang open source seperti contohnya (CommunityServer.org) semula mereka open source tapi karena butuh juga development cost mereka pindah dari free, donation, ke licesnse..(walaupun masih ada yang free dan opennya. Cukup menakutkan kalau ternyata open source dijadikan pencingan agar mereka tertarik, lalu pakai, lalu baru dikomersialkan
Inti dari penggunaan software sebenarya kedisiplinan moral penggunanya. ISV kita tidak maju karena terlalu banyak pembajakan, software lokal tidak ada karena dimanja dengan software luar yang bagus gratis lagi atau bisa dibajak. Bagaimana dengan perkembangan software di indonesia jawabannya

open source + commercial software = it kita sejahtera

Anonymous said...

yg saya bingung, yg bikin program open source dpt royalty darimana??

Surahyo Sumarsono said...

Yang membuat aplikasi2 opensource bisa mendapatkan keuntungan bisnis dari jasa yg mereka berikan. Jasa bisa berupa instalasi, modifikasi/kustomisasi, support dan maintenance kalau ada problem dll. Jadi yg free adalah software itu sendiri, tapi jasanya bisa dicharge kalau memang pengen mengambil keuntungan secara finansial.